Tuesday, October 30, 2012

Cara mengatur / Setting Konfigurasion BIOS

Salam Buat para blogger ....kali ini kita akan belajar lagi masalah BIOS yaitu bagaimana cara menyetting konfigurasi pada BIos. Sebelum anda instal windows terlebih dulu mengatur BIOS (Basic Input Output System) adapun cara pengaturan BIOS telah saya buat sedemikian rupa dibawah ini disertai gambar supaya anda dapat memahaminya dan untuk segala kekurangannya sebelumnya saya memohon maaf apabila tidak sesuai yang anda harapkan. Silahkan ikuti langkah-langkah setting BIOS berikut ini:
LANGKAH 1
Tekan tombol power pada PC dan monitor untuk menghidupkan komputer Anda. PC akan segera melakukan proses booting
LANGKAH 2
Untuk Masuk ke BIOS segera menekan tombol [Delete] pada keyboard untuk masuk ke menu BIOS/CMOS Setup Pada PC anda, atau sesuaikan dengan merk Komputer/Laptop berikut ini:
a. Merk AMI/Award: [Delete] selama boot
b. Merk Toshiba: [Esc] selama boot
c. Merk Toshiba, Phoenix, Model terakhir PS/1 Value Point & 330: [F1] selama boot
d. Merk Compaq: [F10] Ketika kursor berkedip langsung tekan F10
e. Merk Compaq: [F10] ketika tampilan logo muncul
f. Merk NEC: [F2] selama boot
g. Merk Emachine: [Tab] selama boot
h. Merk Dells: tekan tombol reset dua kali
i. Merk Komputer lain yang kurang dikenal: [Ctrl]+[Alt] Dell: [Ctrl]+[Alt]+[Enter]
j. Merk AST Advantage, Award, Tandon: [Ctrl]+[Alt]+[Esc]
k. Merk Zenith, Phoenix: [Ctrl]+[Alt]+[Ins]
l. Merk Phoenix: [Ctrl]+[Alt]+[S]
m. Merk Olivetti PC Pro: [Ctrl]+[Alt]+[Shift]+ Num Pad [Del]
n. Merk Phoenix: [Ctrl]+[S]
o. Merk Tandon 386: [Ctrl]+[Shift]+[Esc]
p. Merk Hewlett-Packard: [F2]
q. Merk Gateway systems menggunakan BIOS Phoenix: [F1]
r. Merk Sony Vaio seri 320: [F2] selama boot
s. Merk IBM thinkpad: [F1]

LANGKAH 3
Anda akan masuk BIOS. Hal pertama yang harus Anda lakukan adalah men-setting waktu yang akan digunakan oleh sistem komputer. Aturlah melalui menu [Main],[System Time]. Untuk mengubahnya, gunakan tombol [+], [-] dan tombol [Tab] pada keyboard Anda

LANGKAH 4
Selanjutnya, dengan cara yang sama, ubahlah tanggal pada sistem komputer Anda melalui menu [System Date].
LANGKAH 5
Setelah men-setting waktu dan tanggal dari sistem, jika mau, Anda juga dapat memasang
password BIOS agar orang lain tidak dapat mengubah setelan BIOS yang Anda buat. Caranya, pilih menu [Supervisor Password], lalu tekan tombol [+] pada keyboard. Selanjutnya, masukkan password Anda pada boks Enter Password, lalu klik [Enter]. Masukkan kembali password Anda pada boks Confirm Password, kemudian kembali klik [Enter]. Sekarang status opsi SupervisorPass word sudah menjadi Enabled.
LANGKAH 6
Bila PC Anda akan dipakai beramai-ramai, Anda juga bisa men-setting user password untuk masing-masing pengguna. Manfaatkan saja menu [User Password]. Cara pengaturannya sama saja dengan pengaturan pada supervisor password.
LANGKAH 7
Sekarang bukalah menu [Advanced] dengan menekan tombol [‡] (arah panah ke kanan) pada keyboard Anda, lalu pilih [I/O Device Configuration] kemudian [Enter]
LANGKAH 8
Di sini Anda dapat mengatur penggunaan fitur onboard pada motherboard Anda. Misalnya, bila Anda menggunakan kartu suara dan modem yang bukan on-board, ubahlah opsi [On-board AC97 Audio Controller] dan [On-board AC97 Modem Controller] menjadi [Disabled] dengan menekan tombol [+] pada keyboard Anda. Selanjutnya klik [Esc] untuk kembali ke menu [Advanced]
LANGKAH 9
Sekarang pilih opsi [PCI Configuration] lalu tekan [Enter]. Kemudian agar slot USB Anda berfungsi set opsi [USB Function] menjadi [Enabled]. Jika belum, Anda bisa mengubahnya dengan menekan tombol [+]. Jika sudah, kembali ke menu [Advanced] dengan menekan tombol [Esc]
LANGKAH 10
Selanjutnya buka menu [Boot].

untuk memudahkan penginstalan sistem operasi yang akan dilakukan setelah ini, ubah pengaturan boot dari PC. Kemudian set CDROM sebagai boot device pertama, atau jika anda ingin melakukan penginstalan dari Flash Disk ganti CDROM dengan nama flash disk.

Kemudian Hard Disk sebagai Boot Device ke-2 dan Floopy Boot Device ke-3 (Disable jika anda tidak memilihnya), dengan menggunakan tombol [+] atau [-]. Gunanya, agar setiap kali booting, komputer mencari adanya sistem operasi di CD-ROM dulu, baru kemudian hard disk, dan floopy.

LANGKAH 11
Masukkan CD instalasi Windows XP ke CD-ROM drive. Setelah itu, pilih menu [Exit], [Exit Saving Changes] untuk keluar dari BIOS dan menyimpan pengaturan yang Anda buat tadi. Selanjutnya komputer akan restart. Dan jika Anda tadi mengaktifkan user password, maka akan muncul kotak password. Isi password tersebut agar komputer dapat melanjutkan proses booting. Selesai

cara setting BIOS ....

Hai Para Blog....kali ini kita akan belajar bagaimana cara setting BIOS. Tahukah anda BIOS (Basic Input Output System) adalah program yang berfungsi mengatur dan mengkonfigurasikan system computer, yang disimpan dalam sebuah chip Bios.
Chip BIOS yang banyak digunakan yaitu :
1. Award BIOS
2. AMI BIOS
3. PHOENIX



Langkah- langkah mengatur (seting BIOS)
A.Langkah-langkah masuk ke Bios
1. Hidupkan Komputer
2. Tekan Tombol Del berulang kali pada saat booting
3. Muncul menu utama BIOS
B.Langkah-langkah seting BIOS
Dari gambar diatas dapat kita lihat menu utama dari Award Bios yang akan kita uraikan satu persatu
1. Standart CMOS Setup
Menu untuk mengatur konfigurasi standar setup BIOS, seperti mengatur tanggal, jam, harddisk, floppy disk, dan sebagainya.
•Date :
Diisi dengan tanggal, bulan, tahun, saat kita menseting bios.Tekanlah tombol Page Up atau Page Down untuk setiap kali melakukan perubahan setting.
•Time
Diisi dengan waktu (jam, menit dan detik)..
•Harddisk
Berisi spesifikasi Type, Size, Cyls, Head, Landz, dan Sector harddisk. Dan bias juga mengkonfigurasi Mode harddisk sesuai dengan spesifikasi harddisk.
•Drive A, Drive B
Berisi tipe floppy disk drive yang terpasang pada komputer. Settinglah floppy disk drive pada field ini sesuai tipe yang digunakan. Atau, pilihlah “None” jika floppy disk drive tidak dipasang.
•Video
Berisi tipe kartu grafis yang digunakan komputer. Pilihan yang diberikan biasanya “EGA/VGA. Pilihan lain yaitu : CGAA40, CGA80 atau MONO. Pilihlah salah satu type sesuai jenis kartu grafis yang digunakan.
•Halt On
Berisikan perintah yang dilakukan komputer termasuk menentukan waktu komputer berhenti bekerja (halt). Pilihlah “All Errors” sehingga komputer akan berhenti bekerja (halt) ketika terjadi kesalahan pada sistem.
2. BIOS Features Setup
Menu untuk mengatur konfigurasi fasilitas-fasilitas yang disediakan oleh BIOS, seperti : mencegah virus, menentukan awal booting, mempercepat booting, dan sebagainya.
•Virus Warning
Berfungsi mendeteksi dan mencegah penyebaran virus. (pilih “disabled”)
•CPU Internal Cache
Berfungsi mengaktifkan dan menonaktifkan (enable/disable) CPU Internal Cache (cache-memory level 1) yang ada pada prosesor sebagai penampung data sementara akan diolah oleh prosesor. (pilih “enabled”)
•External Cache
Berfungsi meningkatkan performa sistem. (pilih “enabled”). Dengan pilihan tersebut sistem akan menggunakan cache memory lain yang ada pada sistem untuk menampung sementara data yang akan diproses oleh prosesor.
•Quick Power On Self Test
Berfungsi memeriksa komponen-komponen komputer pada saat melakukan cold boot. Apabila memilih “disabled”, komputer akan melakukan proses lebih lama, seperti memeriksa memori hingga tiga kali. Pilih “enabled”, agar komputer melakukan proses lebih singkat dan cepat
•Boot Sequence
Berfungsi menentukan urutan proses booting. Pilihlah “C Only”. agar komputer melakukan booting hanya dari harddisk. Jika urutan booting dimulai dari floppy disk drive, ubahlah menjadi “A
•Swap Floppy Drive
Berfungsi menukar posisi drive A dan drive B. Jika memilih “enabled”, drive A akan menjadi drive B, demikian sebaliknya. Apabila komputer hanya memiliki drive A, pilihlah “disabled” sebagai pilihan yang lebih aman.
•Boot Up Floppy Seek
Berfungsi mengetahui jenis track yang digunakan oleh disk drive. Pilih “disabled” untuk mempercepat booting.
•Boot Up Numlock Status
Berfungsi mengaktifkan tombol numlock pada saat komputer boot. Pilih, “on” agar BIOS mengaktifkan fungsi numlock extended At-keyboard pada saat booting. Anda juga dapat memilih “off”.
•Boot Up System Speed
Berfungsi menentukan keadaan komputer pada saat boot up. Pilihlah “high”, agar komputer melakukan proses lebih cepat.
•Security Option
Berfungsi menentukan kapan password akan diaktifkan. Jika memilih “setup”, komputer akan meminta password pada saat BIOS-setup dijalankan. Dan jika memilih “System”, komputer akan meminta password pada setiap kali komputer melakukan booting. Konfigurasilah security option sesuai kebutuhan Anda.
•OS Selector for Dram > 64 MB
Berfungsi menentukan konfigurasi kapasitas memori yang digunakan. Jika menggunakan memori lebih dari 64 MB, pilihlah “OS2″. Jika menggunakan memori lebih kecil dari 64 MB, pilihlah “Non-OS2″.
3. Chipset Feature Setup
Menu untuk mengatur konfigurasi fasilitas-fasilitas yang disediakan oleh chipset, misalnya timing memori. Fasilitas ini berpengaruh pada kinerja komputer secara keseluruhan.
4. Power Management Setup
Menu untuk mengatur kinerja perangkat-perangkat sehingga memungkinkan untuk menghemat energi komputer.
•HDD Power Down
Berfungsi mengatur kinerja harddisk. Pilihlah “Enabled” agar harddisk akan dimatikan secara otomatis dalam selang waktu tertentu. Atau pilihlah “Disabled” agar harddisk terus aktif (tidak dimatikan) baik pada saat melakukan atau tidak melakukan suatu aktivitas pekerjaan.
•VGA Active Monitor
Berfungsi mengatur kinerja harddisk. Pilihlah “Enabled” agar monitor akan dimatikan secara otomatis jika dalam selang waktu tertentu. Atau pilihlah “Disabled” agar monitor terus aktif (tidak dimatikan) baik pada saat melakukan atau tidak melakukan suatu aktivitas pekerjaan.
5. PNP/PCI Configuration
Menu untuk konfigurasi perangkat-perangkat dan PCI, seperti alokasi IRQ.
6. Integrated Pheriperals
Menu untuk mengkonfigurasikan fasilitas-fasliitas yang berhubungan dengan perangkat terhubung dengan motherboard seperti harddisk controller, floppy disk controller, serial dan parallel port meliputi konfigurasi port dan IRQ. Non aktifkan yang tidak dibutuhkan untuk membebaskan IRQ.
7. Load Setup Defaults
Menu untuk meningkatkan kinerja komputer secara instant. Apabila komputer berjalan stabil dengan setting ini, Anda dapat melakukan konfigurasi setting tambahan.
8. Supervisor Password
Menu untuk membuat password supervisor, password ini berlaku untuk proses booting dan proses konfigurasi setup BIOS. Dengan kata lain, setiap orang tidak dapat mengaktifkan sistem operasi memasuki dan melakukan perubahan setup jika tidak dapat melewati password yang ini. melindunginya. Buatlah password supervisor atau abaikan jika dirasa tidak perlu.
9. User Password
Menu untuk membuat password user, password ini hanya berlaku untuk proses booting saja dan tidak bisa digunakan untuk mengubah konfigurasi setup BIOS. Dengan kata lain, sistem operasi tidak akan diaktifkan selama pengguna tidak melewati password akan tetapi dapat melakukan perubahan konfigurasi setup. Buatlah password user atau abaikan jika dirasa tidak perlu.
10. IDE HDD Auto Detiction
Menu untuk mendeteksi parameter-parameter harddisk yang dikenali komputer, seperti Type, Size, Cyls, Sector, Mode, dan sebagainya. Gunakanlah setting “Yes” untuk port yang aktif, dan settinglah “No” untuk port yang tidak digunakan.
11. HDD Low Level Format
Menu untuk melakukan proses format harddisk. Tidak semua komputer memiliki BIOS dengan fasilitas ini.
12. Save & Exit Setup
Menu untuk menyimpan berbagai kemungkinan perubahan konfigurasi setup dan keluar dari setup BIOS.
13. Exit Without Saving
Menu untuk mengabaikan berbagai kemungkinan perubahan konfigurasi setup dan keluar dari setup BIOS.
Ada beberapa cara untuk masuk ke Setup BIOS yaitu diantaranya :
AMI BIOS : Del
AwardBIOS : Ctr1+A1t+E sc
Esc
Del
PhoenixBIOS : Ctrl+Alt+Esc
Ctr1+A1t+F 1
Ctrl+Alt+ S
Ctr1+Alt+Enter
Ctrl +Alt+ F 11
Ctr1+Alt+In

Saturday, October 27, 2012

Cara memasang Dua Hardisk Pada 1 Komputer / PC

Dua buah hardisk bisa saja terpasang dalam satu komputer. Agar 2 hardisk dapat terdeteksi secara normal, ada hal penting yang perlu diperhatikan yaitu pemasangan kabel power, kabel data (IDE/kabel SATA), dan posisi jumper.


1.Power
Masing-masing hardisk harus mendapatkan arus listrik sebesar 12 volt dari power supply. Kabel dengan arus 12 volt untuk hardisk komputer, umumnya telah dibuat seragam sesuai standar internasional dengan tipe soket khusus hardisk.


2.Koneksi Motherboard
Meskipun hardisk mendapatkan arus listrik, komputer tidak akan mendeteksi keberadaan hardisk jika hardisk tidak tersambung ke motherboard. Oleh karenanya, kedua hardisk harus terhubung ke motherboard melalui kabel data (kabel IDE/SATA). Umumnya, satu kabel IDE, mempunyai 3 soket. Satu untuk motherboard, 2 lainnya untuk perangkat dengan soket IDE (khususnya hardisk). Dengan demikian, setu kabel IDE dapat digunakan untuk 2 buah hardisk. Sedangkan untuk tipe SATA, umumnya dalam satu kabel hanya terdapat dua soket. Satu untuk motherboard dan satu untuk hardisk. Sehingga, untuk 2 buah hardisk butuh 2 buah kabel SATA.

3.Jumper
Penempatan jumper juga sangat penting untuk diperhatikan. Jumper berguna untuk menentukan apakah hardisk tersebut berperan sebagai master (hardisk utama) ataukah sebagai slave (hardisk kedua). Komputer akan mendeteksi hardisk dengan baik jika salah satu hardisk disetting sebagai master dan yang lain sebagai slave (harus ada satu master dan yang lain slave). Posisi jumper yang bagaimana agar hardisk menjadi master dan bagaimana jika menjadi slave? Pertanyaan ini sulit saya jawab, sebab tiap hardisk berbeda-beda ketentuannya. Ada baiknya jika anda melihat keterangan posisi jumper yang berada di label hardisk.

Wednesday, October 24, 2012

record.word



MAKALAH STRUKTUR DATA

“RECORD”

TUGAS MAKALAH DIPRESENTASIKAN UNTUK MEMENUHI PERSYARATAN PERKULIAHAN DALAM DISKUSI KELOMPOK DENGAN MATA KULIAH STRUKTUR DATA

 Dosen Pembimbing : Bambang H Hayadi, S.Kom



Disusun Oleh :
*      GUSLINIARTI
*      HARIPAN
*      KIKI KUSUMO
*      KOMALA SARI
*      LUKMAN HAKIM
*      MARLETA PERNAMA SARI
*      META LESTARI
*      MURTI
*      NEDI YANSAH PUTRA
*      NELA MAYANG SARI
*      NIKI LESTARI
*      NOFREALDO ACHMAD
*      NOFIAN LIZARJON. S.
*      NUR HASANAH
*      OVY HERMANSYAH. S.
*      PILI SANTORI
*      PORMA NINGSIH
*      RACHMAT JULIAN BASTARI
*      REKA SARWENDA
*      RENDRI RAMADAN PUTRA
*      RIA AFRIZA
*      RIKO NOPRIWAN

SEMESTER III

 

PROGRAM STUDI MANAGEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER

JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA

 


SEKOLAH TINGGI MANAGEMEN INFORMATIKAN DAN KOMPUTER
STMIK ANTAR BANGSA AL-QURANIYAH
JL.AFFAN BACHIN NO 13 (0739) 21689 MANNA BENGKULU SELATAN
OKTOBER 2012




Pengertian
 
Record adalah elemen larik yang bertipe terstruktur. Dengan menggunakan tipe datarecord, beberapa item data yang masing-masing dapat mempunyai tipe data berbeda-beda dapat dikumpulkan. Masing-masing item data disebut dengan field. Jadi recordterdiri dari kumpulan field yang dapat berbeda tipe. Biasanya suatu record berisi beberapa field untuk sebuah subyek tertentu.
Record adalah kumpulan dari field yang berhubungan yang bisa diperlakukan sebagai unit oleh beberapa proses dalam program. Field adalah data  yang elementer, seperti nama, NIP, Kota, tanggal lahir dan lain-lain. Panjang field bisa bervariasi. Seluruh dara dalam record selalu berhubungan. Sebuah record bisa mengandung banyak field , seperti bisa dilihat :
Name

Address

Date of hire

Education

Pay History



Gambar 1. Record Karyawan
Terdapat field offset yang menyimpan jumlah byte dari awal dari record sampai awal dari field untuk mengetahui lokasi dari suatu field.
Record memiliki beberapa karakteristik
·         Record memiliki ukuran maksimum yang didefinisikan, walaupun begitu tidak semua data harus terisi.
·         Record memiliki format tertentu, dan format tersebut harus sama untuk file yang sama. Jika semua record mempunyai ukuran yang sama maka di sebut fixed-length record, namun jika ukuran record bisa berubah disebut variable-length record.
Files merupakan kumpulan dari record yang saling berhubungan. Jika dianalogikan seperti file cabinet, jika seseorang ingin menyimpan data kedalam cabinet secara terorganisir sehingga ketika ia membutuhkan informasi, dapat didapatkan atau  diperbaruhi secara mudah. Organisisa file bisa dilihat pada gambar
Ada beberapa karakteristik file yang penting untuk mengerti , yaitu
·         File dapat diciptakan atau dihapus oleh user.
·         File mempunyai nama file yang unik.
Pathname = device + user + directory + filename
·         Performa akses data tergantung algoritma pengaksesan file serta posisi datanya
Block merupakan unit data yang ditransfer kepada  dan dari file kepada operasi I/O. block bisa terdiri 1 atau lebih dari record, bahkan 1 block bisa saja hanya menyimpan bagian dari record sehingga untuk mengakses record dibutuhkan lebih dari 1 block.
Terdapat 2 alternatif dalam peletakan record dalam block, alternatif pertama record dimungkinkan untuk melintas batas block, kondisi ini space dalam block dapat digunakan secara maksimal, namun alternative ini mempunyai kelemahan yaitu waktu aksesnya jadi lebih panjang karena dalam sekali operasi I/O blok belum tentu bisa digunakan untuk mengakses seluruh record. Alternatif yang lain adalah 1 record tidak boleh mengunakan lebih dari 1 block, namun ini mempunyai batasan bahwa panjang record tidak boleh lebih dari panjang block, selain itu memungkinkan terdapat sisa space dalam block yang tidak digunakan.
Blocking factor merupakan jumlah record dalam satu block. Dalam fixed-length record dapat dihitung berapa record yang bisa ditampung dalam satu block jika ukuran block bisa diketahui, namun dalam variable-length record tidak bisa diketahui 100% blocking faktornya, namun bisa diprediksi dari rata-rata blocking factor.
 Uses crt;
Type mahasiswa = record
            Nama : string;
            Alamat : string;
            Jurusan : string;
            Ipk : real;
Endl;

Var data : mahasiswa;
Begin
            Clrscr;
            Data. nama := “ismet Dohoi”;
            Data. Alamat := “jl. A. Yani;
            Data. Jurusan := “teknik informatika”;
            Data. Ipk := 3.75;

            Writeln(data. Nama);
            Writeln(data. Alamat);
            Writeln(data. Jurusan);
            Writeln(data. Ipk);
Endl;
Redakey;
End.


RECORD (REKAMAN)
Sebuah record rekaman disusun oleh beberapa field. Tiap field berisi data dari tipe dasar / bentukan tertentu. Record mempunyai kelebihan untuk menyimpan suatu sekumpulan elemen data yang berbeda-beda tipenya (di banding array). Contoh , sebuah record dengan empat buah field.




Field 1
Field 2
Field 3
Field 4
Cara pendeklarasian dari record adalah sbb:
• Mendefinisikan tipe dari record (jumlah field, jenis tipe data yang dipakai),
• Mendefinisikan variabel untuk dilakukan operasi.

SYNTAX
type
nama_record = record
identifier_1 : tipe_data_1;
:
:
identifier_n : tipe_data_n;
end;
var variabel : nama_record;
Contoh.
type
Data_mahasiswa = record
Nama : string;
Usia : integer;
Kota : String;
Kodepos : integer;
end;
Var
x: Data_mahasiswa;

1. Pengaksesan Elemen Record
Nama variable disertai nama field.
Nama
Usia
Kota
Kodepos
Contoh.
program RECORD_INTRO;
type tanggal = record
bulan, hari, tahun : integer;
end;
var waktu : tanggal;
begin
waktu.hari :=25;
waktu.bulan:=09;
waktu.tahun:= 1983;
writeln('hari ini adalah ',waktu.hari,':',waktu.bulan,':', waktu.tahun)
end.

2. Pengunaan With … do
Pernyataan with untuk lebih menyederhanakan pengaksesan field-field pada record. Pemrograman dapat mengakses field cukup dengan menyebutkan nama field-nya saja. Misalkan pernyataan :
Nama
Usia
Kota
Kodepos
menjadi
with x do
Begin
Nama
Usia
Kota
Kodepos
end
Contoh.
program RECORD_INTRO;
type tanggal = record
bulan, hari, tahun : integer;
end;
var waktu : tanggal;
begin {program utama}
with waktu do {mulai with}
begin
hari :=25;
bulan:=09;
tahun:=1983;
writeln('hari ini adalah ',hari,':',bulan,':', tahun)
end {akhir with}
end.

3. Array dari Record
Suatu array dapat juga berisi record contoh suatu deklarasi record tanggal.
type tanggal = record
bulan, hari, tahun : integer;
end;
var waktu : tanggal;
kemudian kita membentuk suatu array dari record ini, namakan birthdays.
var birthdays : array[1..10] of tanggal;
pernyataan ini akan membentuk suatu array dengan 10 elemen. Dimana tiap elemen adalah sebuah record tanggal, yaitu, terdiri atas bulan, hari, tahun dengan tipe data Integer.
Digambarkan seperti berikut:

Contoh Pemberian nilai awal dari masing-masing elemen birthdays:
Birthdays[1].hari :=25;
Birthdays[1].bulan:=09;
Birthdays[1].tahun:=1983;

4. Record di dalam Record
Record bisa berisi record lain sebagai field. Seperti contoh record tanggal dan jam dikombinasikan menjadi sebuah record saat ini,
type tanggal = record
bulan, hari, tahun : integer;
end;
type waktu =record
jam, menit, detik : integer;
end;
type waktu_ini =record
tanggal_ini : tanggal;
waktu_ini : waktu
end;
Kemudian kita perlu membuat variabel kerja
var saat_ini : waktu_ini;
pemberian nilai akan terjadi seperti di bawah ini:
saat_ini.tanggal.bulan:= 11;
saat_ini.tanggal.hari:= 2;
saat_ini.tanggal.tahun:= 1985;
saat_ini.waktu.jam:= 3;
saat_ini.waktu.menit:= 3;
saat_ini.waktu.detik:= 33;